Keunggulan Lele Sangkuriang
- Produksi tinggi
- Masa panen lebih cepat
- Kemampuan bertelur dan daya tetas telur tinggi
- Lebih tahan terhadap penyakit
- Kualitas daging lebih unggul
- Teknik pemeliharaan lebih mudah
Dalam pemeliharaan lele sangkuriang disarankan untuk tidak mengganti air sama sekali selama masa pemeliharaan. Tidak disarankan ada air mengalir ataupun air ke luar dari kolam. Dengan perlakuan tertentu walaupun air tidak diganti, sama sekali air tidak berbau.
Aplikasi Probiotik MaxiGrow pada Kolam Terpal
- Berikan 1 liter MaxiGrow pada media air di kolam terpal
- Diamkan selama satu minggu, hingga air tampak hijau.
- Air hijau Artinya pakan alami ikan sudah banyak tersedia dalam kolam.
- 1 liter MaxiGrow diaplikasikan pada setiap pemberian pakan ikan
Aplikasi MaxiGrow pada pakan ikan
Dosis untuk 1000 ekor lele/pemberian pakan 2,5 kg pelet + (satu tutup botol MaxiGrow + 0.5 liter air). Kemudian dicampurkan hingga merata dan diamkan selama 10 menit, baru diberikan pada ikan.
Maksud dari pencampuran ini adalah agar probiotik MaxiGrow bisa menyerap ke setiap butiran pelet.Pelet menjadi sedikit lembab dan mengembang sehingga aman jika dikonsumsi ikan. (pelet tidak mengembang di lambung ikan)
Aplikasi Probiotik MaxiGrow pada Kolam tanah
- Berikan 2 liter MaxiGrow pada media kolam
- Diamkan selama satu minggu, hingga air tampak hijau.
- Air hijau Artinya pakan alami ikan sudah banyak tersedia dalam kolam.
- Aplikasi 2 liter MaxiGrow diberikan pada setiap pemberian pakan
- Hingga masa panen
Keuntungan menggunakan probiotik MaxiGrow
1. Media kolam kaya dengan pakan alami ikan (warna hijau pekat)
2. Tingkat kematian turun 0 – 5%
3. Daging ikan lebih padat dan gurih (tidak berbau lumpur)
4. pH air terkontrol
5. Hemat pakan ikan 20-30%
6. FCR 8-9%
Budidaya Lele Bioflok dengan MaxiGrow
Walaupun ikan lele sebagai salah satu jenis ikan yang mampu hidup diberbagai media air. Namun budidaya ikan lele kurang tepat tanpa adanya perlakuan khusus tentunya tak akan mendapatkan hasil maksimal. Maka dari itu, berbagai macam cara dilakukan agar meningkatkan produksi ikan lele itu sendiri. Adapun salah satu
metode tersebut adalah dengan cara budidaya ikan lele sistem bioflok.
Cara budidaya lele bioflok sendiri di nilai cukup efektif serta mampu memberikan produksi yang maksimal sehingga ikan lele
yang dihasilkan lebih banyak dengan biaya produksi sedikit serta waktu yang lebih singkat tentunya dibandingkan cara budidaya ikanlele secara konvensional. Adapun sistem budidaya ikan lele boiflok
ini merupakan sebuah sistem pemeliharaan dari ikan lele melalui proses penumbuhan mikro-organisme. Hal ini bertujuan mengolah limbah hasil budidaya tersebut hingga menjadi flok-flok atau gumpalan yang kecil sebagai makanan ikan secara alami.
Dalam cara budidaya lele boiflok ini pertumbuhan dari mikroorganisme dipacu melalui pemberian kultur bakteri yang sifatnya non pathogen serta pemasangan aerator untuk menyuplai oksigen
serta mengaduk air pada kolam. Cara budidaya lele bioflok tersebut sebenarnya telah dikembangkan lebih dulu di negara-negara maju, contohnya Australia, Brasil, Jepang dan sebagainya. Akan tetapi di
Indonesia sendiri kini telah banyak yang menggunakan sistem bio-
flok
Adapun Tahapan Cara Budidaya Menggunakan Sistem Bioflo
1. Proses Pembuatan Kolam
Agar lebih menghemat biaya untuk pembuatan kolam, maka kolam bisa dibuat memakai terpal dengan diperkuat rangka besi atau bambu. Pada tahapan cara budidaya lele bioflok ini ukuran pada kolam sendiri bisa disesuaikan berdasarkan lahan yang sudah tersedia. Namun bila bertujuan untuk modal dan usaha sudah cukup bisa dibuat kolam berukuran lebih besar yang kapasitas produksinya juga lebih besar. Kolam ikan ini perlu diberi atap agar menghindari paparan matahari secara langsung maupun air hujan.
Adapun air hujan atau sinar matahari ini bisa terpapar dapat mempengaruhi kualitas air kolam sehingga tidak layak. Selain itu,
perlengkapan yang perlu Anda siapkan pada cara budidaya lele bioflok ini juga diantaranya memakai mesin aerator bertujuan meniupkan udara pada air kolam.
2. Tahap Persiapan Untuk Air Pembesaran
Jika Anda sudah melewati tahap pembuatan kolam, selanjutnya mempersiapkan air pembesaran untuk benih ikan lele. Pada hari pertama Anda harus mengisi kolam memakai air dengan ketinggian 80 hingga 100 cm. Lalu, di hari kedua memasukkan bakteri pathogen atau probiotik sebesar 5 ml/m3.
Di hari ketiga sendiri memasukkan pakan bakteri atau prebiotik berupa molase 250 ml/m3, di malam harinya menambahkan
dolomite sekitar 150-200 gram/m3. Kemudian biarkan air media hingga 7 – 10 hari supaya mikroorganisme tumbuh baik.
3. Penebaran Benih dan Perawatan
Cara budidaya lele bioflok berikutnya adalah tahap penebaran benih dan perawatan benih. Benih dari ikan lele berkualitas tentunya berasal dari induk yang bersifat unggulan. Adapun benih dari ikan lele sehat yaitu ditandai dengan adanya gerakan aktif dari ikan lele, memiliki warna dan ukuran yang seragam,
dengan organ tubuh yang lengkap berbentuk proporsional berukuran 4 sampai 7 cm.
Jika Anda sudah melalui tahapan persiapan pada cara budidaya ikan lele diatas, selanjutnya yang harus diperhatikan
adalah tahap pemberian pakan untuk ikan lele dan juga pemberian aerasi di tiap harinya. Adapun pemberian pakan
wajib dikelola baik supaya mencapai produksi maksimal. Berikan pakan berkualitas, pada ukuran yang disesuaikan dengan lebar bukaan pada mulut ikan. Tahapan cara budidaya lele bioflok
untuk pemberian pakan ini diberikan sebanyak 2 kali sehari yakni di pagi dan sore hari.